Pariwisata

Pariwisata
Telaga Warna

Jumat, 29 Juli 2011

Dataran Tinggi Dieng


Dieng berasal dari bahasa Sanksekerta yaitu "di" yang berarti tempat yang tinggi dan "Hyang" yang berarti kahyangan. Maka "Dieng" bisa berarti daerah pegunungan dimana para dewa dan dewi bersemayam. Dieng salah satu tempat tersucu di Dunia, dimaan banyak orang sering beribadah atau mencari berkah di Dieng ini.Dieng juga dapat diartikan dalam bahasa Jawa "Adi tur Aeng" yang artinya indah dan unik, dimana Dieng mempunyai kelebihan dan perbedaan tersendiri dibanding kota lain. Candi-candi Dieng merupakan Candi Hindu tertua di Indonesia.
Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan  gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Pada musum kemarau Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.
Dataran tinggi Dieng (DTD) adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya, seperti Yellowstonetaupun Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya ia adalah kaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Keadaan ini sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah itu, terbukti dengan adanya bencana letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, tetapi juga dapat dimungkinkan terjadi gempa bumi, letusan lumpur, tanah longsor dan banjir.
Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.
Secara biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena ditemukan di air-air panas di dekat kawah beberapa spesies bakteri termofilik ("suka panas") yang dapat dipakai untuk menyingkap kehidupan awal di bumi.Kawasan Dieng merupakan penghasil sayuran dataran tinggi untuk wilayah Jawa Tengah.Kentang adalah komoditi utama. Selain itu, wortel, kubis dan berbagai bawang-bawangan dihasilkan dari kawasan ini. Selain sayuran, Dieng juga merupakan sentra penghasil pepaya gunung (carica) dan jamur.
Namun demikian, akibat aktivitas pertanian yang pesat kawasan hutan di puncak-puncak pegunungan hampir habis dikonversi menjadi lahan pertanaman sayur.
Kawasan Dieng masih aktif secara geologi dan banyak memiliki sumber-sumber energi hidrotermal. Ada tiga lapangan hidrotermal utama, yaitu Pakuwaja, Sileri, dan Sikidang. Di ketiganya terdapat  fumarola (kawah uap) aktif, kolam lumpur, dan lapangan uap. Mata air panas ditemukan, misalnya, di Bitingan, Siglagah, Pulosari, dan Jojogan, dengan suhu rata-rata mulai dari 25°C (Jojogan) sampai 58°C (Siglagah). Kawasan Sikidang telah mulai dimanfaatkan sebagai sumber energi hidroterma.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar